PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGANALISIS UNSUR INTRISIK CERPEN MENGGUNKAN MODEL PEMBELAJARAN INKURI DENGAN MEDIA BAGAN POHON UNIK KELAS XI SMA NEGERI 2 DEMAK

Penulis : Wahyu Nugroho Setiadi, S.Pd

Pendidikan merupakan inti untuk membentuk generasi masa depan yang berkualitas. Namun, seringkali kita menghadapi tantangan dalam memastikan siswa benar-benar terlibat dan menguasai materi pelajaran. Inilah pengalaman saya dalam menghadapi masalah ini di SMA Negeri 2 Demak, Jawa Tengah, dengan harapan pengalaman ini bisa memberi inspirasi bagi rekan-rekan guru lainnya.

Latar Belakang

Saya merasa prihatin dengan rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Saya melihat beberapa masalah yang mendasar, seperti kurangnya inovasi dalam model pembelajaran, minimnya penggunaan media pembelajaran, serta ketidakaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Kemampuan siswa dalam menganalisis unsur cerpen juga belum tergarap dengan baik. Penting bagi saya untuk membagikan pengalaman ini, karena saya yakin banyak guru yang berhadapan dengan masalah serupa. Praktik pembelajaran ini tidak hanya memberi solusi, tetapi juga menjadi motivasi untuk kita semua menghadapi tantangan dalam pengajaran.

Peran dan Tanggung Jawab

Saya mengambil peran aktif dalam mencari solusi untuk masalah ini. Langkah pertama adalah mengidentifikasi permasalahan dengan seksama. Selanjutnya, saya menentukan penyebab masalah dan merencanakan cara mengatasinya. Saya merasa tanggung jawab untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih baik dan interaktif bagi siswa.

Tantangan

Mengatasi tantangan adalah bagian tak terpisahkan dari proses perbaikan. Saya dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti memilih model pembelajaran yang cocok, menemukan media pembelajaran yang menarik, serta meningkatkan kemampuan saya dalam menggunakan teknologi. Selain itu, saya ingin melibatkan semua siswa agar lebih aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran.

Langkah-Langkah Tindakan

Dalam menghadapi tantangan tersebut, saya merancang langkah-langkah tindakan yang konkret. Pertama, saya merancang perangkat pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Selanjutnya, saya memilih media pembelajaran yang sesuai dengan konten materi, yaitu media pohon unik dan power point. Saya memilih model pembelajaran inkuiri untuk mendorong partisipasi aktif siswa.

Dalam kelas, saya mengadakan diskusi kelompok, di mana siswa bekerja sama untuk menganalisis unsur cerpen. Saya juga menghadirkan media pohon unik dan power point untuk membantu proses analisis. Hasil dari analisis ini kemudian disajikan oleh siswa dalam bentuk presentasi kelompok.

Hasil dan Dampak

Hasil dari langkah-langkah ini sungguh memuaskan. Suasana pembelajaran menjadi lebih hidup dan interaktif. Siswa terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran dan berani berpendapat. Saya melihat kemajuan yang nyata dalam kemampuan menganalisis unsur cerpen serta keterampilan berdiskusi siswa. Namun, seperti dalam setiap usaha, ada hambatan yang harus diatasi. Jadwal pelajaran yang padat dan keterbatasan sarana menjadi beberapa hambatan yang kami alami. Meskipun begitu, dengan kerja keras dan kolaborasi, tantangan ini dapat diatasi.

Pesan Untuk Guru Lain Pengalaman ini memberi saya pelajaran berharga. Guru perlu terus berinovasi, mengadaptasi teknologi dalam pembelajaran, dan memilih model yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Suasana pembelajaran harus menyenangkan dan interaktif. Pendidikan bukan hanya tentang memberi materi, tetapi juga tentang memberi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Mari kita terus belajar dan berbagi pengalaman, karena dalam setiap tantangan, ada peluang untuk berkembang. Dengan semangat ini, kita bisa menciptakan pembelajaran yang lebih baik bagi generasi penerus kita.